Sabtu, 09 November 2024

Banjir di Jakarta: Tantangan dan Solusi Terpadu

Oleh : Atep Afia Hidayat

"Banjir di Jakarta adalah peringatan bahwa kita harus segera bertindak, bukan hanya memperbaiki drainase, tapi juga merawat alam yang menopang kota ini."

Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah salah satu kota terbesar dan terpadat di dunia, yang menghadapi beragam tantangan urbanisasi. Salah satu masalah klasik yang selalu muncul setiap tahun adalah banjir. Setiap kali musim hujan tiba, sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya selalu terendam air, dengan ketinggian genangan yang bervariasi, bahkan dapat mencapai lebih dari tiga meter. Banjir ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga menyebabkan kerugian materi dan korban jiwa. Fenomena ini menjadi peringatan bahwa Jakarta membutuhkan solusi yang lebih komprehensif dan terkoordinasi untuk mengatasi persoalan ini.

Senin, 29 Maret 2021

Animasi 3D IPAL Komunal

Berikut tayangan video animasi IPAL komunal yang bersumber dari Channel YouTube IK Vidio :

 

Cara Mudah Memahami IPAL

Tayangan video berikut memberikan penjelasan tentang Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) bersumber dari Channel Youtube : Cangkruk Ilmu bersumber dari Channel Youtube : Cangkruk Ilmu

  

Selasa, 02 Maret 2021

Sosialisasi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal Untuk Masyarakat Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Melalui Portal Citarumpedia

Oleh : Atep Afia Hidayat,  Muhammad Kholil dan Sonny Koeswara (Prodi Teknik Industri Universitas Mercu Buana). 

 

RINGKASAN 

Di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang terdapat 59.267 rumah tangga (BPS, Kabupaten Karawang, 2020), yang tersebar di 13 desa. Lima desa dengan jumlah rumah tangga paling banyak berturut-turut Cibalong Sari (13.754 rumah tangga), Duren (9.782 rumah tangga), Gintung Kerta (4.848 rumah tangga), Curug (4.751 rumah tangga), dan Karang Anyar (4.591 rumah tangga). 

Keseluruhan rumah tangga tersebut selalu menghasilkan limbah yang berasal dari aktivitas sehari- hari, seperti mencuci piring, mandi, menyiram tanaman maupun dari kakus. Dengan demikian diperlukan IPAL untuk suatu kawasan, dengan pertimbangan kebersihan, kesehatan dan keamanan (fisik maupun alam). 

Dalam hal ini pengelolaan air limbah memerlukan sarana dan prasarana penyaluran serta pengolahan. Pengolahan air limbah permukiman dapat ditangani melalui sistem setempat (on site) ataupun melalui sistem terpusat (off site). Untuk pemecahan masalah rendahnya pemahamaan dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah domestik serta pentingnya IPAL, maka dibuat Portal Citarumpedia (Kumpulan Berita dan Publikasi Sungai Citarum), sehingga dapat memberikan kemudahan untuk mengkases informasi dan publikasi Sungai Citarum, termasuk bagaimana mengelola limbah domestik dan kegunaan IPAL selama 24 jam. 

Tindak lanjut berikutnya ialah tahapan sosialiasi keberadaan Portal Citarumpedia, sekaligus memberikan pelatihan bagaimana cara mengakses aplikasi web tersebut.

Minggu, 23 Februari 2020

PENGENALAN KONSEP INDUSTRI HIJAU UNTUK MASYARAKAT KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG MELALUI PORTAL CITARUMPEDIA


Pesatnya perkembangan sektor industri diberbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, cenderung hanya menjadikan masyarakat sebagai penonton yang cenderung pasif. Adanya realita bahwa keberadaan sektor industri dapat mendegradasi kualitas lingkungan agak kurang dihiraukan, kecuali jika dampaknya sudah melampaui ambang batas.

PENGENALAN JENIS DAN DAMPAK LIMBAH INDUSTRI UNTUK MASYARAKAT KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG MELALUI PORTAL CITARUMPEDIA


Dampak limbah industri ada yang dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Limbah industri dapat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat, termasuk komponen pada lingkungan seperti air, tanah dan udara.  limbah hasil industri menjadi salah satu persoalan serius di era industrialisasi.

Senin, 28 Oktober 2019

PENGUATAN PERAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN SAGULING, CIRATA, DAN JATILUHUR SEBAGAI LUMBUNG IKAN JAWA BARAT YANG SEHAT, BERMUTU, DAN AMAN KONSUMSI

Pada era perdagangan bebas saat ini, peningkatan nilai ekspor hasil perikanan bukan semata -mata terbatas pada volume produksi, namun juga pada kualitas produksi guna memberikan nilai tambah hasil ekspor. Untuk itu sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta pengendalian penyakit ikan menjadi tahap yang sangat menentukan bagi realisasi nilai ekspor produk perikanan. Perkembangan perekonomian dunia dan arus informasi global menuntut adanya peran semua pihak untuk mampu melakukan tindakan karantina ikan khususnya dalam hal kecepatan, ketepatan, efisiensi dan ketelusuran. Dalam hal ini, BKIPM sebagai fasilitator dan regulator mengemban tugas memberikan arahan, fasilitasi, dan bimbingan teknis kepada para pemangku kepentingan guna mendorong implementasi pelaksanaan In Line Inspection di lingkup wilayah kerjanya masing -masing.

Selengkapnya :
http://www.bkipm.kkp.go.id/user_umum/admin/one%20page%20cirata%20edit%20(1).pdf

RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI CITARUM

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan Kode Wilayah Sungai: 02.06.A3. Terdiri dari dari 10 Kabupaten dan 2 Kota dengan Sungai Citarum yang menjadi sungai utama.

Selengkapnya :
http://bbwscitarum.com/wp-content/uploads/2016/11/Rencana-Pengelolaan-Sumber-Daya-Air-WS-Citarum.pdf

POTRET KEBUDAYAAN MASYARAKAT PENGHUNI BANTARAN SUNGAI CITARUM: STUDI KASUS DI DESA CITEREUP-KEC. DAYEUHKOLOT

Oleh: Andreas Doweng Bolo, SS, M.Hum. dan Hendrikus Endar Suhendar, SS, M.Hum. 

Bandung yang dilalui beberapa sungai terutama Sungai Citarum menyimpan persoalan pelik salah satunya adalah banjir. Berbagai upaya dilakukan namun dari tahun ketahun banjir akibat luapan Sungai Citarum tetap terjadi di musim penghujan dan kekeruhan air yang parah di musim kemarau. Warga masyarakat penghuni bantaran Sungai Citarum dari masa ke masa senantiasa menyesuaikan diri dengan ritme sungai ini. Bila musim hujan maka warga penghuni bantaran bersiap untuk menghadapi bahaya banjir sedangkanpada musim kemarau mereka bersiap untuk mencium bau busuk sungai.

Selengkapnya :
http://journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/viewFile/206/191

PERENCANAAN KOLAM RETENSI SEBAGAI USAHA MEREDUKSI BANJIR SUNGAI CITARUM HULU, KABUPATEN BANDUNG

Oleh : Bima Adhi Baskoro, Dian Sisinggih dan  Suwanto Marsudi

Sungai Citarum Hulu (Cekungan Bandung) memiliki kapasitas debit rata-rata 550 m 3 /dt, apabila debit sungai melebihi kapasitas tersebut, maka terjadi genangan pada 3 Kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Mengingat sebagian besar wilayah Kecamatan Baleendah khususnya kampung Cieunteung merupakan daerah dataran rendah, tidak menutup kemungkinan banjir akan terjadi di wilayah ini akibat luapan Sungai, maka dari itu dibutuhkan suatu upaya pengendalian banjir, salah satunya perencanaan kolam retensi, guna mereduksi banjir. Pada studi ini, dilakukan analisa hidrologi guna mendapatkan debit banjir rancangan pada lokasi studi.. Selanjutnya dilakukan analisa hidrolika untuk mengetahui kondisi eksisting dengan banjir kala ulang 50 tahun untuk mengetahui seberapa besar dampak banjir dengan menggunakan bantuan paket program HEC-RAS 5.0.3.

Selengkapnya :
http://pengairan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmtp/article/view/76/55

PREDIKSI BANJIR SUNGAI CITARUM DENGAN LOGIKA FUZZY HASIL ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Oleh : Phitsa Mauliana

Banjir yang terjadi di Bandung, khususnya paling sering terjadi adalah di daerah Kabupaten Bandung, kejadian banjir dipantau dan ditangani oleh salah satu Dinas Pemerintahan dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Citarum sebagai salah satu Dinas Pemerintahan yang bertugas untuk melakukan pemantauan terhadap keadaan sungai Citarum, harus dapat melakukan fungsinya dalam mengatasi berbagai kemungkinan terjadinya banjir di daerah-daerah sekitar yang dilalui oleh sungai Citarum sehingga dapat diambil tindakan untuk menghindari terjadinya banjir (Mauliana & Widodo, 2014).

Selengkapnya:
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/807/944

Sinergi Seluruh Unsur untuk Pemulihan Citarum

Sungai Citarum dengan panjang 297 kilometer menjadi sungai bernilai strategis yang mengaliri sekaligus menghidupi 12 kabupaten dan kota serta 133 kecamatan di Jawa Barat serta menjadi sumber air 420 ribu hektare lahan pertanian. Namun Citarum hari ini menghadapi kondisi yang menyedihkan. “Pada tahun 2010 media populer asal Amerika Serikat, Huffington Post memberikan predikat Citarum sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia,” jelas Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman, Elvi Wijayanti di Cibinong pada Kamis (21/3/2019).

Selengkapnya :
http://lipi.go.id/berita/single/Sinergi-Seluruh-Unsur-untuk-Pemulihan-Citarum/21577

Upaya LIPI Mewujudkan Pemulihan Citarum

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan teknologi untuk membantu upaya pemulihan sungai Citarum “Sungai Citarum semakin hari makin tinggi tingkat polusi dan pencemarannya sehingga menjadi permasalahan akut di sungai terpanjang di wilayah Jawa Barat ini,” jelas Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Sri Priatni. Dirinya menjelaskan, hasil penelitian LIPI ini bisa dipakai dan dikembangkan oleh pemerintah Jawa Barat serta berbagai pihak lain sehingga mimpi melihat sungai Citarum kembali bersih bisa terlaksana.

Selengkapnya :
http://lipi.go.id/berita/single/Upaya-LIPI-Mewujudkan-Pemulihan-Citarum/21583

Citarum Harum dan Harapan Pemulihan Daerah Aliran Sungai

Dengan daerah aliran sungai seluas 690.571, 57 hektar, Citarum menjadi sumber air irigasi pertanian, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan sumber air baku untuk air minum serta sebagai lahan perikanan tangkap dan budidaya yang dimanfaatkan penduduk di 10 kabupaten dan dua kota di provinsi Jawa Barat. Namun Citarum hari ini dihadapkan pada pencemaran akut yang mengakibatkan kerugian besar terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem, dan sumber daya lingkungan. Pemerintah pada 14 Maret tahun 2018 lalu  mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum yang menjadi dasar normatif program Citarum Harum. Untuk menciptakan pemahaman bersama di dalam penanganan permasalahan Sungai Citarum dan sungai-sungai lainnya di Indonesia serta memperingati Hari Air Sedunia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyelenggarakan Bincang-Bincang Citarum Harum yang akan diselenggarakan pada Kamis, 21 Maret di Cibinong, Jawa Barat.

Selengkapnya :
http://lipi.go.id/siaranpress/citarum-harum-dan-harapan-pemulihan-daerah-aliran-sungai-/21575

Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019 - 2025

Dokumen Rencana Aksi Penanganan DAS Citarum disusun berdasarkan mandat Peraturan Presiden 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dengan melibatkan semua pemangku kepentingan melalui tahapan-tahapan diskusi baik di tingkat pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta, akademisi dan penggiat lingkungan. Penyusunan Rencana Aksi bertujuan agar tersedianya pedoman pemangku kepentingan dalam penyusunan rencana yang lebih teknis, penyusunan penganggaran serta sebagai acuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam usaha penanganan DAS Citarum.

Selengkapnya :
https://citarik.files.wordpress.com/2019/02/rencana-aksi_180219.pdf

Banjir di Jakarta: Tantangan dan Solusi Terpadu

Oleh : Atep Afia Hidayat "Banjir di Jakarta adalah peringatan bahwa kita harus segera bertindak, bukan hanya memperbaiki drainase, ta...