Oleh : R. TAMPUBOLON, B. SANIM, M. SRI SAENI, DAN R. BO
Jurnal Tanah dan Iklim No 26/2007
Selama periode 1992-2002, DAS Citarum
Wilayah Hulu (486.237 ha) mengalami perubahan
tataguna lahan yang berakibat pada perubahan
tutupan lahan. Laju pertambahan tertinggi terjadi
pada pembukaan lahan untuk pemukiman
(9,81% atau 2.404,5 ha), disusul perkebunan
(5,7% atau 3.163,7 ha), sawah tadah hujan
R. TAMPUBOLON ET AL. : ANALISIS PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM JAWA BARAT
61
(3,31% atau 314,9 ha), dan tegalan (0,15%
atau 211,9 ha) setiap tahun. Laju penurunan
tertinggi terjadi pada hutan (3,23% atau
3.804,2 ha) dan sawah irigasi (2,28% atau
2.721,4 ha) per tahun.
Selengkapnya :
https://media.neliti.com/media/publications/132852-ID-none.pdfhttps://media.neliti.com/media/publications/132852-ID-none.pdf
Citarumpedia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Banjir di Jakarta: Tantangan dan Solusi Terpadu
Oleh : Atep Afia Hidayat "Banjir di Jakarta adalah peringatan bahwa kita harus segera bertindak, bukan hanya memperbaiki drainase, ta...
-
Bagaimana perkembangan kualitas sungai di Indonesia ? Saksikan tayangan berikut :
-
Citarum merupakan sungai terpanjang di Provinsi Jawa Barat. Citarum dapat menjadi inspirasi untuk munculnya sebuah tembang. Berikut salah sa...
-
Sungai Citarum menjadi pusat perhatian banyak orang, harapan mereka cuma satu yaitu Citarum kembali bersih seperti tempo dulu dan dapat mem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar