Pada era perdagangan bebas saat ini, peningkatan nilai ekspor hasil perikanan bukan semata -mata
terbatas pada volume produksi, namun juga pada kualitas produksi guna memberikan nilai tambah hasil
ekspor. Untuk itu sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta pengendalian penyakit ikan
menjadi tahap yang sangat menentukan bagi realisasi nilai ekspor produk perikanan. Perkembangan
perekonomian dunia dan arus informasi global menuntut adanya peran semua pihak untuk mampu
melakukan tindakan karantina ikan khususnya dalam hal kecepatan, ketepatan, efisiensi dan
ketelusuran. Dalam hal ini, BKIPM sebagai fasilitator dan regulator mengemban tugas memberikan
arahan, fasilitasi, dan bimbingan teknis kepada para pemangku kepentingan guna mendorong
implementasi pelaksanaan In Line Inspection di lingkup wilayah kerjanya masing -masing.
Selengkapnya :
http://www.bkipm.kkp.go.id/user_umum/admin/one%20page%20cirata%20edit%20(1).pdf
Citarumpedia
Senin, 28 Oktober 2019
RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI CITARUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional
dengan Kode Wilayah Sungai: 02.06.A3. Terdiri dari dari 10 Kabupaten dan
2 Kota dengan Sungai Citarum yang menjadi sungai utama.
Selengkapnya :
http://bbwscitarum.com/wp-content/uploads/2016/11/Rencana-Pengelolaan-Sumber-Daya-Air-WS-Citarum.pdf
Selengkapnya :
http://bbwscitarum.com/wp-content/uploads/2016/11/Rencana-Pengelolaan-Sumber-Daya-Air-WS-Citarum.pdf
POTRET KEBUDAYAAN MASYARAKAT PENGHUNI BANTARAN SUNGAI CITARUM: STUDI KASUS DI DESA CITEREUP-KEC. DAYEUHKOLOT
Oleh:
Andreas Doweng Bolo, SS, M.Hum. dan Hendrikus Endar Suhendar, SS, M.Hum.
Bandung yang dilalui beberapa sungai terutama Sungai Citarum menyimpan persoalan pelik salah satunya adalah banjir. Berbagai upaya dilakukan namun dari tahun ketahun banjir akibat luapan Sungai Citarum tetap terjadi di musim penghujan dan kekeruhan air yang parah di musim kemarau. Warga masyarakat penghuni bantaran Sungai Citarum dari masa ke masa senantiasa menyesuaikan diri dengan ritme sungai ini. Bila musim hujan maka warga penghuni bantaran bersiap untuk menghadapi bahaya banjir sedangkanpada musim kemarau mereka bersiap untuk mencium bau busuk sungai.
Selengkapnya :
http://journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/viewFile/206/191
Bandung yang dilalui beberapa sungai terutama Sungai Citarum menyimpan persoalan pelik salah satunya adalah banjir. Berbagai upaya dilakukan namun dari tahun ketahun banjir akibat luapan Sungai Citarum tetap terjadi di musim penghujan dan kekeruhan air yang parah di musim kemarau. Warga masyarakat penghuni bantaran Sungai Citarum dari masa ke masa senantiasa menyesuaikan diri dengan ritme sungai ini. Bila musim hujan maka warga penghuni bantaran bersiap untuk menghadapi bahaya banjir sedangkanpada musim kemarau mereka bersiap untuk mencium bau busuk sungai.
Selengkapnya :
http://journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/viewFile/206/191
PERENCANAAN KOLAM RETENSI SEBAGAI USAHA MEREDUKSI BANJIR SUNGAI CITARUM HULU, KABUPATEN BANDUNG
Oleh : Bima Adhi Baskoro, Dian Sisinggih dan Suwanto Marsudi
Sungai Citarum Hulu (Cekungan Bandung) memiliki kapasitas debit rata-rata 550 m 3 /dt, apabila debit sungai melebihi kapasitas tersebut, maka terjadi genangan pada 3 Kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Mengingat sebagian besar wilayah Kecamatan Baleendah khususnya kampung Cieunteung merupakan daerah dataran rendah, tidak menutup kemungkinan banjir akan terjadi di wilayah ini akibat luapan Sungai, maka dari itu dibutuhkan suatu upaya pengendalian banjir, salah satunya perencanaan kolam retensi, guna mereduksi banjir. Pada studi ini, dilakukan analisa hidrologi guna mendapatkan debit banjir rancangan pada lokasi studi.. Selanjutnya dilakukan analisa hidrolika untuk mengetahui kondisi eksisting dengan banjir kala ulang 50 tahun untuk mengetahui seberapa besar dampak banjir dengan menggunakan bantuan paket program HEC-RAS 5.0.3.
Selengkapnya :
http://pengairan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmtp/article/view/76/55
Sungai Citarum Hulu (Cekungan Bandung) memiliki kapasitas debit rata-rata 550 m 3 /dt, apabila debit sungai melebihi kapasitas tersebut, maka terjadi genangan pada 3 Kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Mengingat sebagian besar wilayah Kecamatan Baleendah khususnya kampung Cieunteung merupakan daerah dataran rendah, tidak menutup kemungkinan banjir akan terjadi di wilayah ini akibat luapan Sungai, maka dari itu dibutuhkan suatu upaya pengendalian banjir, salah satunya perencanaan kolam retensi, guna mereduksi banjir. Pada studi ini, dilakukan analisa hidrologi guna mendapatkan debit banjir rancangan pada lokasi studi.. Selanjutnya dilakukan analisa hidrolika untuk mengetahui kondisi eksisting dengan banjir kala ulang 50 tahun untuk mengetahui seberapa besar dampak banjir dengan menggunakan bantuan paket program HEC-RAS 5.0.3.
Selengkapnya :
http://pengairan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmtp/article/view/76/55
PREDIKSI BANJIR SUNGAI CITARUM DENGAN LOGIKA FUZZY HASIL ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
Oleh : Phitsa Mauliana
Banjir yang terjadi di Bandung, khususnya paling sering terjadi adalah di daerah Kabupaten Bandung, kejadian banjir dipantau dan ditangani oleh salah satu Dinas Pemerintahan dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Citarum sebagai salah satu Dinas Pemerintahan yang bertugas untuk melakukan pemantauan terhadap keadaan sungai Citarum, harus dapat melakukan fungsinya dalam mengatasi berbagai kemungkinan terjadinya banjir di daerah-daerah sekitar yang dilalui oleh sungai Citarum sehingga dapat diambil tindakan untuk menghindari terjadinya banjir (Mauliana & Widodo, 2014).
Selengkapnya:
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/807/944
Banjir yang terjadi di Bandung, khususnya paling sering terjadi adalah di daerah Kabupaten Bandung, kejadian banjir dipantau dan ditangani oleh salah satu Dinas Pemerintahan dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Citarum sebagai salah satu Dinas Pemerintahan yang bertugas untuk melakukan pemantauan terhadap keadaan sungai Citarum, harus dapat melakukan fungsinya dalam mengatasi berbagai kemungkinan terjadinya banjir di daerah-daerah sekitar yang dilalui oleh sungai Citarum sehingga dapat diambil tindakan untuk menghindari terjadinya banjir (Mauliana & Widodo, 2014).
Selengkapnya:
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/807/944
Sinergi Seluruh Unsur untuk Pemulihan Citarum
Sungai Citarum dengan panjang 297 kilometer menjadi sungai bernilai strategis yang mengaliri sekaligus menghidupi 12 kabupaten dan kota serta 133 kecamatan di Jawa Barat serta menjadi sumber air 420 ribu hektare lahan pertanian. Namun Citarum hari ini menghadapi kondisi yang menyedihkan. “Pada tahun 2010 media populer asal Amerika Serikat, Huffington Post memberikan predikat Citarum sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia,” jelas Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman, Elvi Wijayanti di Cibinong pada Kamis (21/3/2019).
Selengkapnya :
http://lipi.go.id/berita/single/Sinergi-Seluruh-Unsur-untuk-Pemulihan-Citarum/21577
Selengkapnya :
http://lipi.go.id/berita/single/Sinergi-Seluruh-Unsur-untuk-Pemulihan-Citarum/21577
Upaya LIPI Mewujudkan Pemulihan Citarum
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan teknologi untuk membantu upaya pemulihan sungai Citarum “Sungai Citarum semakin hari makin tinggi tingkat polusi dan pencemarannya sehingga menjadi permasalahan akut di sungai terpanjang di wilayah Jawa Barat ini,” jelas Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Sri Priatni. Dirinya menjelaskan, hasil penelitian LIPI ini bisa dipakai dan dikembangkan oleh pemerintah Jawa Barat serta berbagai pihak lain sehingga mimpi melihat sungai Citarum kembali bersih bisa terlaksana.
Selengkapnya :
http://lipi.go.id/berita/single/Upaya-LIPI-Mewujudkan-Pemulihan-Citarum/21583
Selengkapnya :
http://lipi.go.id/berita/single/Upaya-LIPI-Mewujudkan-Pemulihan-Citarum/21583
Citarum Harum dan Harapan Pemulihan Daerah Aliran Sungai
Dengan daerah aliran sungai seluas 690.571, 57 hektar, Citarum menjadi sumber air irigasi pertanian, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan sumber air baku untuk air minum serta sebagai lahan perikanan tangkap dan budidaya yang dimanfaatkan penduduk di 10 kabupaten dan dua kota di provinsi Jawa Barat. Namun Citarum hari ini dihadapkan pada pencemaran akut yang mengakibatkan kerugian besar terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem, dan sumber daya lingkungan. Pemerintah pada 14 Maret tahun 2018 lalu mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum yang menjadi dasar normatif program Citarum Harum. Untuk menciptakan pemahaman bersama di dalam penanganan permasalahan Sungai Citarum dan sungai-sungai lainnya di Indonesia serta memperingati Hari Air Sedunia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyelenggarakan Bincang-Bincang Citarum Harum yang akan diselenggarakan pada Kamis, 21 Maret di Cibinong, Jawa Barat.
Selengkapnya :
http://lipi.go.id/siaranpress/citarum-harum-dan-harapan-pemulihan-daerah-aliran-sungai-/21575
Selengkapnya :
http://lipi.go.id/siaranpress/citarum-harum-dan-harapan-pemulihan-daerah-aliran-sungai-/21575
Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019 - 2025
Dokumen Rencana Aksi Penanganan DAS Citarum disusun berdasarkan
mandat Peraturan Presiden 15 tahun 2018 tentang Percepatan
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dengan melibatkan
semua pemangku kepentingan melalui tahapan-tahapan diskusi baik di
tingkat pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta, akademisi dan
penggiat lingkungan.
Penyusunan Rencana Aksi bertujuan agar tersedianya pedoman pemangku
kepentingan dalam penyusunan rencana yang lebih teknis, penyusunan
penganggaran serta sebagai acuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
dalam usaha penanganan DAS Citarum.
Selengkapnya :
https://citarik.files.wordpress.com/2019/02/rencana-aksi_180219.pdf
Selengkapnya :
https://citarik.files.wordpress.com/2019/02/rencana-aksi_180219.pdf
STRATEGI PENGELOLAAN TERPADU PENYELESAIAN PERMASALAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM
Forum Guru Besar ITB
Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat, walaupun hanya menduduki nomor 4 terbesar di Pulau Jawa, namun demikian, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum ditetapkan sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan kode WS: 02.06.A3 (Atlas, BBWSC, 2012). Hal tidak terlepas dari peranan Sungai Citarum dalam menunjang kegiatan ekonomi nasional yang mencakup tidak hanya wilayah Jawa Barat tapi juga wilayah DKI Jakarta (Kusuma, 2008, 2011). Berdasarkan Sistem Pengelolaan Wilayah Sungai tersebut, Sungai Citarum dibagi atas Citarum Hulu, Citarum Tengah dan Citarum Hilir. Wilayah Citarum Hulu merupakan daerah pegunungan yang mempunyai batas wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) berupa barisan beberapa gunung yang mengelilingi Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, yang dikenal dengan sebutan Bandung Basin.
Selengkapnya :
http://eprints.itb.ac.id/13/2/Buku%20Sungai%20Citarum%20akhir%202-FGB-ITB.pdf
Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat, walaupun hanya menduduki nomor 4 terbesar di Pulau Jawa, namun demikian, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum ditetapkan sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan kode WS: 02.06.A3 (Atlas, BBWSC, 2012). Hal tidak terlepas dari peranan Sungai Citarum dalam menunjang kegiatan ekonomi nasional yang mencakup tidak hanya wilayah Jawa Barat tapi juga wilayah DKI Jakarta (Kusuma, 2008, 2011). Berdasarkan Sistem Pengelolaan Wilayah Sungai tersebut, Sungai Citarum dibagi atas Citarum Hulu, Citarum Tengah dan Citarum Hilir. Wilayah Citarum Hulu merupakan daerah pegunungan yang mempunyai batas wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) berupa barisan beberapa gunung yang mengelilingi Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, yang dikenal dengan sebutan Bandung Basin.
Selengkapnya :
http://eprints.itb.ac.id/13/2/Buku%20Sungai%20Citarum%20akhir%202-FGB-ITB.pdf
Selasa, 22 Oktober 2019
Anak Sungai Citarum
Sungai Ci Tarum meliputi banyak anak sungai. Nama-nama anak sungai tersebut dapat dilihat di http://bbwscitarum.com/wp-content/uploads/2014/09/Daftar-Sungai.pdf. Berikut ini adalah sebagian dari anak sungai yang mengalir ke Ci Tarum:
- Ci Beet
- Ci Kao
- Ci Somang
- Ci Kundul
- Ci Balagung
- Ci Sokan
- Ci Meta
- Ci Minyak
- Ci Lanang
- Ci Jere
- Ci Haur
- Ci Mahi
- Ci Beureum
- Ci Widey
- Ci Sangkuy
- Ci Kapundung
- Ci Durian
- Ci Pamokolan
- Ci Tarik
- Ci Keruh
- Ci Rasea
https://id.wikipedia.org/wiki/Ci_Tarum
PEMANFAATAN BAKTERI UNTUK KESELAMATAN LINGKUNGAN
Oleh:
Dr.Ir. I. Ketut Irianto M.Si
Adanya keprihatinan yang besar di antara masyarakat akan kualitas lingkungan telah membantu dicurahkannya minat yang kian besar untuk mempelajari ekologi mikroba. Sebagai contoh mikroorganisme memegang peranan yang menentukan dalam menguraikan sampah yang berasal dari manusia dan industri yang dibuang ke dalam air dan tanah. Mereka mampu melaksanakan daur ulang terhadap banyak macam bahan. Kualitas dan produktivitas perairan alamiah saling berkaitan, terutama dengan populasi mikrobanya. Udara bersih serta bebas debu mengandung sedikit mikroorganisme. Dengan demikian nyatalah bahwa penilaian terhadap kualitas lingkungan mempunyai kaitan yang rumit dengan flora mikroba yang ada (Pelezar dan Chan, 2005).
Selengkapnya :
http://repository.warmadewa.ac.id/279/1/PEMANFAATAN%20BAKTERI.pdf
Adanya keprihatinan yang besar di antara masyarakat akan kualitas lingkungan telah membantu dicurahkannya minat yang kian besar untuk mempelajari ekologi mikroba. Sebagai contoh mikroorganisme memegang peranan yang menentukan dalam menguraikan sampah yang berasal dari manusia dan industri yang dibuang ke dalam air dan tanah. Mereka mampu melaksanakan daur ulang terhadap banyak macam bahan. Kualitas dan produktivitas perairan alamiah saling berkaitan, terutama dengan populasi mikrobanya. Udara bersih serta bebas debu mengandung sedikit mikroorganisme. Dengan demikian nyatalah bahwa penilaian terhadap kualitas lingkungan mempunyai kaitan yang rumit dengan flora mikroba yang ada (Pelezar dan Chan, 2005).
Selengkapnya :
http://repository.warmadewa.ac.id/279/1/PEMANFAATAN%20BAKTERI.pdf
Jernihkan Sungai Citarum, Bakteri Penjernih Air Ditebar
Selain menjernihkan air, bakteri MR 8 diketahui bisa menetralisasi racun yang mengendap di lumpur di dasar sungai sehingga airnya jernih dan bisa dimanfaatkan. Bakteri MR 8 diperkirakan bisa menjernihkan air dan menetralisasi racun di dalamnya selama sekira 7 hari. Oleh karena itu, setelah rentang waktu tersebut, dia akan kembali memeriksa mutu air di lokasi oxbow tersebut.
https://youtu.be/9XTVEhLE8HE
https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2019/08/23/air-sungai-citarum-akan-bisa-diminum-setelah-ditaburkannya-bakteri-mr-8
https://youtu.be/9XTVEhLE8HE
https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2019/08/23/air-sungai-citarum-akan-bisa-diminum-setelah-ditaburkannya-bakteri-mr-8
Air Sungai Citarum Akan Bisa Diminum Setelah Ditaburkannya Bakteri MR 8
Satuan tugas (Satgas) Citarum Harum menaburkan ratusan jeriken bakteri MR 8 untuk menjernihkan air di oxbow Sungai Citarum Sektor 6 di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat 23 Agustus 2019.
Selain menjernihkan air, bakteri MR 8 diketahui bisa menetralisasi racun yang mengendap di lumpur di dasar sungai sehingga airnya jernih dan bisa dimanfaatkan.
Menurut Komandan Sektor 6 Citarum Harum Kolonel Infanteri Yudy Zanibar, Oxbow Bojongsoang menjadi percontohan awal pemanfaatan bakteri MR 8. "Jika hasilnya sudah terbukti, diharapkan airnya bisa digunakan untuk keperluan masyarakat," ucapnya.
Yudi mengatakan, bakteri MR 8 diperkirakan bisa menjernihkan air dan menetralisasi racun di dalamnya selama sekira 7 hari. Oleh karena itu, setelah rentang waktu tersebut, dia akan kembali memeriksa mutu air di lokasi oxbow tersebut.
Selengkapnya :
Senin, 21 Oktober 2019
Gunakan Drone, Dosen Unpad Teliti Sungai Citarum
Bagi kebanyakan orang, perangkat drone biasa digunakan untuk mengambil foto dan video dari udara. Namun, ternyata drone mempunyai manfaat lain sesuai kebutuhan masing-masing. Cipta Endyana, dosen Fakultas Teknik Geologi dan Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran ( Unpad) memanfaatkan drone sebagai peralatan efektif intuk mendukung penelitian mengetahui kondisi detail lingkungan. Cipta menggunakan drone untuk mendapatkan citra yang biasanya didapatkan dari citra satelit untuk melakukan pemetaan mengenai kondisi lahan di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. “Latar belakangnya secara umum adalah untuk efisiensi dan efektivitas riset dalam penginderaan jauh (remote sensing),” ujar Cipta ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunakan Drone, Dosen Unpad Teliti Sungai Citarum", https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/01/20331271/gunakan-drone-dosen-unpad-teliti-sungai-citarum.
Penulis : Erwin Hutapea
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunakan Drone, Dosen Unpad Teliti Sungai Citarum", https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/01/20331271/gunakan-drone-dosen-unpad-teliti-sungai-citarum.
Penulis : Erwin Hutapea
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Deadly Waters. Citarum: Indonesian river keeps textile industry’s dirty secrets
RTD travels to Indonesia, home to the Citarum considered the world’s most polluted river. It’s become a dumping site for chemical waste from hundreds of textile factories and local residents throwing sewage and domestic rubbish directly into the river. Despite the contamination, some 27 million people depend on the Citarum as their primary source of drinking water and irrigation. Find out more on how river degradation is affecting local lives and what environmentalists are doing to save their once pristine river.
https://youtu.be/2ZmJeFVaqpM
https://youtu.be/2ZmJeFVaqpM
STUDI UMUM PERMASALAHAN DAN SOLUSI DAS CITARUM SERTA ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH
Oleh : Muhammad Fadhil Imansyah
Sebagai komponen terpenting dalam kehidupan, keberadaan air sudah selayaknya dijaga dan dilestarikan. Kaidah-kaidah konservasi air harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari agar kelestarian air dapat berlangsung hingga masa depan. Sungai Citarum sebagai salah satu potensi air terbesar di Jawa Barat menyimpan potensi yang besar bagi masyarakat, baik potensi menguntungkan maupun potensi merugikan. Sayangnya, masyarakat dan pemerintah cenderung terlena oleh potensi menguntungkan dari sungai Citarum, dan tanpa disadari memperbesar potensi kerugian dari sungai tersebut. Berkurangnya daerah konservasi lahan, padatnya permukiman penduduk, pencemaran sungai oleh limbah domestik dan industri, dan lainnya menyebabkan bencana seperti banjir, kekeringan, dan longsor. Hal tersebut merupakan permasalahan yang harus diselesaikan bersamasama antara pemerintah dan masyarakat. Koordinasi, pembagian tanggung jawab, dan keharmonisan komunikasi antara keduanya diyakini akan menyelesaikan permasalahan pelik yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Selengkapnya :
https://media.neliti.com/media/publications/41581-none-78de2bdd.pdf
Sebagai komponen terpenting dalam kehidupan, keberadaan air sudah selayaknya dijaga dan dilestarikan. Kaidah-kaidah konservasi air harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari agar kelestarian air dapat berlangsung hingga masa depan. Sungai Citarum sebagai salah satu potensi air terbesar di Jawa Barat menyimpan potensi yang besar bagi masyarakat, baik potensi menguntungkan maupun potensi merugikan. Sayangnya, masyarakat dan pemerintah cenderung terlena oleh potensi menguntungkan dari sungai Citarum, dan tanpa disadari memperbesar potensi kerugian dari sungai tersebut. Berkurangnya daerah konservasi lahan, padatnya permukiman penduduk, pencemaran sungai oleh limbah domestik dan industri, dan lainnya menyebabkan bencana seperti banjir, kekeringan, dan longsor. Hal tersebut merupakan permasalahan yang harus diselesaikan bersamasama antara pemerintah dan masyarakat. Koordinasi, pembagian tanggung jawab, dan keharmonisan komunikasi antara keduanya diyakini akan menyelesaikan permasalahan pelik yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Selengkapnya :
https://media.neliti.com/media/publications/41581-none-78de2bdd.pdf
Delapan Daerah Atasi Sampah Citarum
Sebanyak 8 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah DAS Citarum akan mendapatkan dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun yang sudah disepakati Pemerintah Provinsi Jawa Barat, guna mengatasi sampah sungai itu. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam siaran persnya mengatakan bahwa persoalan sampah sungai Citarum sudah dipetakan penanganannya sesuai dengan volume sampah yang mengarus ke sungai Citarum. Menurutnya, Metro Bandung –yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi—menjadi penyumbang sampah sungai terbanyak.
Selengkapnya :
EVALUASI KEKRITISAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DAN MENDESAKNYA LANGKAH-LANGKAH KONSERVASI AIR
Oleh : Anik Sarminingsih
Sub DAS Cisangkuy terletak di kabupaten Bandung merupakan salah satu sub DAS di kawasan Cekungan Bandung yang termasuk DAS Citarum hulu. Sub DAS Cisangkuy merupakan penyangga utama pemenuhan kebutuhan air baku Kotamadya Bandung dan Kabupaten Bandung. Pada tahun 2001 jumlah penduduk perkotaan di kawasan rencana Metropolitan Bandung telah mencapai 3 juta jiwa terdiri dari 2.2 juta jiwa tinggal di wilayah Kotamadya dan 0,8 juta jiwa tinggal di daerah Kabupaten Bandung dan diprediksikan saat ini penduduk metropolitan Bandung telah lebih dari 5 juta jiwa.
Selengkapnya :
https://core.ac.uk/download/pdf/11702213.pdf
Sub DAS Cisangkuy terletak di kabupaten Bandung merupakan salah satu sub DAS di kawasan Cekungan Bandung yang termasuk DAS Citarum hulu. Sub DAS Cisangkuy merupakan penyangga utama pemenuhan kebutuhan air baku Kotamadya Bandung dan Kabupaten Bandung. Pada tahun 2001 jumlah penduduk perkotaan di kawasan rencana Metropolitan Bandung telah mencapai 3 juta jiwa terdiri dari 2.2 juta jiwa tinggal di wilayah Kotamadya dan 0,8 juta jiwa tinggal di daerah Kabupaten Bandung dan diprediksikan saat ini penduduk metropolitan Bandung telah lebih dari 5 juta jiwa.
Selengkapnya :
https://core.ac.uk/download/pdf/11702213.pdf
PERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT ALIH FUNGSI KAWASAN HUTAN DI HULU SUNGAI CITARUM MENJADI KAWASAN PERTANIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Oleh : Bani Siliwangi
Pemanfaatan lahan dan ruang kawasan hutan tetap yang dijadikan kawasan pertanian dapat menyebabkan terjadinya suatu kerusakan lingkungan. Sudah kita ketahui bersama bahwa masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berlebihan dapat menimbulkan suatu perubahan terhadap ekosistem yang akan mempengaruhi kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi ambang batas daya dukung lahan dan tanpa memperhatikan aspek kelestariannya akan mendorong terjadinya suatu bencana yang akan merugikan masyarakat juga, seperti halnya banjir yang terjadi di Bandung Selatan akhir-akhir ini karena rusaknya daerah resapan air di sekitar hulu sungai Citarum.
Selengkapnya :
http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy/article/view/76
Pemanfaatan lahan dan ruang kawasan hutan tetap yang dijadikan kawasan pertanian dapat menyebabkan terjadinya suatu kerusakan lingkungan. Sudah kita ketahui bersama bahwa masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berlebihan dapat menimbulkan suatu perubahan terhadap ekosistem yang akan mempengaruhi kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi ambang batas daya dukung lahan dan tanpa memperhatikan aspek kelestariannya akan mendorong terjadinya suatu bencana yang akan merugikan masyarakat juga, seperti halnya banjir yang terjadi di Bandung Selatan akhir-akhir ini karena rusaknya daerah resapan air di sekitar hulu sungai Citarum.
Selengkapnya :
http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy/article/view/76
PERANAN GREENPEACE MELALUI PROGRAM DETOX CAMPAIGN DALAM MENGURANGI LIMBAH BERACUN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CITARUM
Oleh : Yuda Iskandar
Greenpeace sebagai salah satu Organisasi Internasional yang fokus terhadap masalah lingkungan, melakukan program Detox Campaign pada sungai Citarum dalam mengurangi limbah beracun di daerah aliran sungai (DAS) Citarum melalui program Detox Campaign. Detox Campaign menghubungankan antara fasilitas manufaktur tekstil yang menyebabkan polusi air beracun di sungai diseluruh dunia termasuk Indonesia dan sungai Citarum.Tulisan bertujuan untuk menganalisis peranan yang dilakukan oleh Greenpeace dalam mengurangi limbah beracun di aliran sungai (DAS) Citarum.
Selengkapnya :
https://repository.unikom.ac.id/30678/1/3-jipsi-unikom.pdf
Greenpeace sebagai salah satu Organisasi Internasional yang fokus terhadap masalah lingkungan, melakukan program Detox Campaign pada sungai Citarum dalam mengurangi limbah beracun di daerah aliran sungai (DAS) Citarum melalui program Detox Campaign. Detox Campaign menghubungankan antara fasilitas manufaktur tekstil yang menyebabkan polusi air beracun di sungai diseluruh dunia termasuk Indonesia dan sungai Citarum.Tulisan bertujuan untuk menganalisis peranan yang dilakukan oleh Greenpeace dalam mengurangi limbah beracun di aliran sungai (DAS) Citarum.
Selengkapnya :
https://repository.unikom.ac.id/30678/1/3-jipsi-unikom.pdf
Upaya rehabilitasi DAS Citarum dengan desain lanskap (studi kasus: bantaran sungai Citarum Desa Bojongsoang, Bandung dan Desa Purwadana, Karawang)
Oleh : Wasissa Titi Ilhami dan Andy Affandy
Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengedukasi warga dengan pengetahuan tentang DAS (Daerah Aliran Sungai). DAS (Daerah Aliran Sungai) merupakan daerah resapan air yang dapat mengatur sistem tata air. Secara alami kualitas DAS dipengaruhi oleh faktor biofisik pembentuk tanah yaitu relief, topografi, fisiografi, iklim, tanah, air dan vegetasi (Komaruddin, 2008). Selain itu, DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah topografis dan berfungsi sebagai tempat aktivitas dan perlindungan alam (hidrologi, konservasi plasma nutfah, dan sebagainya) mana aliran air atau sungai akan keluar melalui suatu outlet tunggal (Haridjaja, 2008)
Selengkapnya :
http://polbangtan-bogor.ac.id/uploads/pdf/06072019113616.pdf
Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengedukasi warga dengan pengetahuan tentang DAS (Daerah Aliran Sungai). DAS (Daerah Aliran Sungai) merupakan daerah resapan air yang dapat mengatur sistem tata air. Secara alami kualitas DAS dipengaruhi oleh faktor biofisik pembentuk tanah yaitu relief, topografi, fisiografi, iklim, tanah, air dan vegetasi (Komaruddin, 2008). Selain itu, DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah topografis dan berfungsi sebagai tempat aktivitas dan perlindungan alam (hidrologi, konservasi plasma nutfah, dan sebagainya) mana aliran air atau sungai akan keluar melalui suatu outlet tunggal (Haridjaja, 2008)
Selengkapnya :
http://polbangtan-bogor.ac.id/uploads/pdf/06072019113616.pdf
Kontribusi Industri Tekstil dalam Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun Terhadap Rusaknya Sungai Citarum
Oleh : Desriko Malayu Putra
Indonesia merupakan Negara yang masuk dalam jajaran 10 besar pengekspor pakaian terbesar dunia dan pada tahun 2011 Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar ke-11 di dunia. Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang paling besar di Asia Tenggara, dan sektor tekstil menyumbang 8,9 persen total ekspor Indonesia pada 2010. Tulisan ini akan melihat bagaimana kontribusi sektor industri tekstil terhadap rusaknya Sungai Citarum.
Selengkapnya :
http://www.jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/37
Indonesia merupakan Negara yang masuk dalam jajaran 10 besar pengekspor pakaian terbesar dunia dan pada tahun 2011 Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar ke-11 di dunia. Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang paling besar di Asia Tenggara, dan sektor tekstil menyumbang 8,9 persen total ekspor Indonesia pada 2010. Tulisan ini akan melihat bagaimana kontribusi sektor industri tekstil terhadap rusaknya Sungai Citarum.
Selengkapnya :
http://www.jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/37
Restorasi Citarum, dari Sungai Menuju Gelas
Oleh : Gede H. Cahyana
“Kalau ada Ciletuh Geopark, maka boleh juga kita kukuhkan Citarum Ecopark atau Citarum Waterpark.” Masa berganti, musim berlalu, kini Citarum semakin harum. Tidak hanya media massa lokal yang mengupas, tetapi juga media cetak ibukota dan daerah. Luasnya sebaran kata Citarum harum ini tentu bukan makna harfiahnya. Sebab, hingga tahun 2018 sengatan bau amoniak, bau belerang akibat asam sulfida (seperti bau di Gunung Tangkubanparahu), bau selokan saat kemarau dan airnya yang keruh selama musim hujan sudah menjadi rahasia umum. Warga yang tinggal di sepanjang bantarannya sudah tahu perihal “harumnya” itu. Lantas, mungkinkah makna leksikal harum bisa disematkan kepada Citarum?
Pemenang lomba Writingthon Dikti 2018, Indonesia Untuk Citarum Harum, Kemenristekdikti Bitread Publishing, 2018
Selengkapnya :
https://osf.io/8s6r2
“Kalau ada Ciletuh Geopark, maka boleh juga kita kukuhkan Citarum Ecopark atau Citarum Waterpark.” Masa berganti, musim berlalu, kini Citarum semakin harum. Tidak hanya media massa lokal yang mengupas, tetapi juga media cetak ibukota dan daerah. Luasnya sebaran kata Citarum harum ini tentu bukan makna harfiahnya. Sebab, hingga tahun 2018 sengatan bau amoniak, bau belerang akibat asam sulfida (seperti bau di Gunung Tangkubanparahu), bau selokan saat kemarau dan airnya yang keruh selama musim hujan sudah menjadi rahasia umum. Warga yang tinggal di sepanjang bantarannya sudah tahu perihal “harumnya” itu. Lantas, mungkinkah makna leksikal harum bisa disematkan kepada Citarum?
Pemenang lomba Writingthon Dikti 2018, Indonesia Untuk Citarum Harum, Kemenristekdikti Bitread Publishing, 2018
Selengkapnya :
https://osf.io/8s6r2
Kliping Koran Kompas Unit SISDA BBWS CItarum : 45 Artikel Sungai Citarum
Kondisi Citarum kini rusak berat. Berawal dari mata air di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, sungai sepanjang 297 kilometer ini menghadirkan air mata dan derita hingga ke hilirnya di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, hampir selama 40 tahun terakhir.
Selengkapnya :
https://eppid.pu.go.id/assets/common/pdf/info_publik-20180918023651.pdf
Selengkapnya :
https://eppid.pu.go.id/assets/common/pdf/info_publik-20180918023651.pdf
World Expo Citarum 2030
Kemitraan menggagas Citarum Bersih; Peningkatan SDM lokal dan regional; Pendidikan
pemberdayaan dan transfer teknologi.
•
Area Kawasan Citarum sepanjang 276Km destinasi baru untuk masa depan.
Pusat Pendidikan, Pusat Kajian Islam, Pusat Kebudayaan, Pusat Kedutaan Asing, Pusat pendidikan, Pusat Industri kreatif, Pusat Pariwisata dan Pusat Perdagangan.
Pusat Pemberdayaan, Keunggulan, Kemanusiaan.
Kawasan Citarum World Expo signifikansi kaum muda milenials & generasi Z bonus demografi Indonesia.
Selengkapnya :
http://simlit.puspijak.org/files/other/Citarum_2030_KLHK.pdf
Area Kawasan Citarum sepanjang 276Km destinasi baru untuk masa depan.
Pusat Pendidikan, Pusat Kajian Islam, Pusat Kebudayaan, Pusat Kedutaan Asing, Pusat pendidikan, Pusat Industri kreatif, Pusat Pariwisata dan Pusat Perdagangan.
Pusat Pemberdayaan, Keunggulan, Kemanusiaan.
Kawasan Citarum World Expo signifikansi kaum muda milenials & generasi Z bonus demografi Indonesia.
Selengkapnya :
http://simlit.puspijak.org/files/other/Citarum_2030_KLHK.pdf
RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI CITARUM
Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air tidak terlepas dari pengelolaan
wilayah sungai. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang
Sungai mendefinisikan wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata
pengairan sebagai hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran
sungai.
Dalam pengelolaannya harus mencakup seluruh wilayah sungai. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan Kode Wilayah Sungai: 02.06.A3. Terdiri dari dari 10 Kabupaten dan 2 Kota dengan Sungai Citarum yang menjadi sungai utama.
Selengkapnya :
http://bbwscitarum.com/wp-content/uploads/2016/11/Rencana-Pengelolaan-Sumber-Daya-Air-WS-Citarum.pdf
Dalam pengelolaannya harus mencakup seluruh wilayah sungai. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan Kode Wilayah Sungai: 02.06.A3. Terdiri dari dari 10 Kabupaten dan 2 Kota dengan Sungai Citarum yang menjadi sungai utama.
Selengkapnya :
http://bbwscitarum.com/wp-content/uploads/2016/11/Rencana-Pengelolaan-Sumber-Daya-Air-WS-Citarum.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)
Cara Jitu Mengelola Sungai Citarum Menjadi Kawasan Ekologi dan Ekonomi yang Berkelanjutan
Abstrak: Sungai Citarum merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa Barat yang berperan penting bagi kehidupan ekonomi dan ekologi di ...

-
Abstrak: Sungai Citarum merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa Barat yang berperan penting bagi kehidupan ekonomi dan ekologi di ...
-
Oleh : Atep Afia Hidayat, Muhammad Kholil dan Sonny Koeswara (Prodi Teknik Industri Universitas Mercu Buana). RINGKASAN Di Kecamatan K...
-
Bagaimana perkembangan kualitas sungai di Indonesia ? Saksikan tayangan berikut :